Jumat, 06 September 2013

LAPORAN LAPANGAN TANAMAN PANGAN



·   Tugas MK Budidaya Tanaman Pangan
·   Kelas Agr.1-IV


LAPORAN OBSERVASI
TANAMAN PANGAN DI TANJUNG BUYU

OLEH :
AAN SISWANTO
DWI PUSDIKA WATUNINGSIH
NURJANAH
Description: kaltara.jpg
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR
2013




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
            Di Kabupaten Bulungan ini ada sebuah daerah yang telah resmi menjadi food estate yang menitik beratkan pada pembudidayaan secara mina pangan.
            Karena dasar itulah penulis, mahasiswa semester 4 jurusan Agroteknologi memilih daerah ini untuk melaksanakan observasi untuk mata kulian Budidaya Tanaman Pangan. Yaitu untuk mengamati lahan mina pangan dan hasil komoditas pertanian yang ada di sana.
            Walaupun ketika hari pelaksanaan observasi, cuaca tidak mendukung, penulis berusaha sedapat mungkin mengumpulkan data-data untuk dijadikan laporan.
1.2              Tujuan dan Kegunaan
a.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman pangan yang ada di Tanjung Buyu.
2.      Untuk mengetahui  komoditas pertanian yang ada di Tanjung Buyu,.
3.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan.

b.      Kegunaan
1.      Agar mahasiswa mengetahui kondisi lapangan lahan mina pangan di Tanjung Buyu.
2.      Mampu menjelaskan apa yang dimaksud mina pangan.
3.      Sebagai acuan untuk adik tingkat untuk menulis karya ilmiah yang serupa.



BAB II
METODOLOGI

2.1       Waktu dan Tempat Pelaksanaan
            Observasi Mina pangan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 29 April 2013, pukul 08.00 WITA sampai selesai, di Tanjung Buyu.

2.2       Gambar di Lapangan dan Gambar Literatur



Gambar 1 Pengarahan dari Bapak Sudirman SP, M.Si 
Gambar 2 Beberapa tanaman pangan ( Talas dan Pisang)
Gambar 3 Tanaman Umbi Kayu (Singkong) yang terendam banjir
Gambar 4 Tanaman Sukun
Gambar 5 Tanaman Nangka




Gambar 6. Tanaman Jeruk

Gambar 7.Pisang,Nanas,Rambutan,Jeruk,dl




BAB III
HASIL OBSERVASI

3.1       Sekilas Tentang Tanjung Buyu
                 Program mina pangan yang dicanagkan di Tanjung Buyu, Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjng Palas secara resmi di-launching Gubernur Kalimantan Timut H Awang Faroek Ishak, yang ditandai dengan penaburan benih ikan mas, penanaman bibit kedelai, bibit jeruk dan pelepasan itik di lokasi yang sama.
         Program mina pangan sendiri, merupakan kolaborasi antara budidaya ikan mas, ternak dan tanaman pangan.
program Mina Padi adalah program dimana lahan pertanian dikelilingi dengan kolam ikan. Konsepnya, di tengahnya tanaman padi tapi di pinggirnya kolam ikan. Konsep Mina padi juga bisa mengurangi tingkat kerusakan tanaman karena hama penyakit, misalnya tikus. “Karena ada kolam di pinggirnya, maka bisa mengurangi hama tikus,” terangnya (Risham Riyadi, 2012)
         Bupati dalam sambutannya mengatakan, luas lahan mina pangan yang tergarap saat ini sekitar 23 hektar dan akan terus berkembang hingga mencapai 300 hektar yang selaras dengan investor. Untuk mendukung program ini pemerintah Kabupaten Bulungan juga memiliki Balai Benih Ikan (BBI).
         Terlepas dari itu, lokasi mina pangan sendiri merupakan bagian dari areal program food estate yang telah dijalankan sejak tahun 2010 dengan luas lahan yang disediakan sekitar 50 hektar, di mana 10 ribu hektar untuk warga transmigrasi sedangkan sisanya untuk pihak swasta dan masyarakat.
         Bupati dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak investor bekerjasama melaksanakan program ini.
3.2       Komoditas Tanaman Pangan di Tanjung Buyu
            Berdasarkan observasi penulis di Tanjung Buyu, komoditas tanaman pangan di Tanjung Buyu ialah beragam. Untuk tanaman pangannya petani di sana mendapat program mina pangan yang terdiri dari mina padi dan mina kedelai. Selain itu di pinggir jalan dan perkarangan rumah penduduk ditanami oleh umbi kayu (singkong), Talas (Keladi), pisang, sukun, jeruk, mangga, dan nangka.
            Berhubung keadaan yang tidak memungkinkan utuk menijau secara langsung, disebabkan oleh banjir dan ini mentup jalan yang menuju lokasi mina padi dan kedelai tersebut. Maka dari itu dalam laporan ini tidak banyak yang dapat penulis sampaikan.













BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Sektor Pertanian Tanaman Pangan
            Untuk lokasi pertanian di Tanjung Bunyu, kami mendapati beberapa jenis tanaman, yaitu ;
A.       Padi
Pada saat melakukan observasi, dapat dilihat  lahan para petani yang berlokasi di Tanjung Buka ditanami dengan tanaman pangan yaitu Padi. Pada  masa seperti ini petani sedang melakukan proses penanaman bibit padi yang yang telah disemai terlebih dahulu. Selain itu terdapat padi yang telah ditanam terlebh dahulu yang kira-kira telah berumur ± 3 bulan yang tingginya sekitar 30 cm. Saat ini jenis padi yang ditanam oleh para petani adalah jenis padi roti yang mana padi ini dimulai dari masa pembibitan selama ± 1 bulan lamanya, kemudian dilanjutkan dengan masa penanaman, kemudian dapat dipanen setelah 6 bulan. Petani melakukan proses penanaman  dengan cara gotong-royong bersama dengan warga lain dan mereka menggunankan sistem kekeluargaan.
Pada masa seperti ini petani memilih untuk menanam jenis Padi Roti, dikarenakan menurut para petani pada saat ini apabila ditanam dengan padi bibit unggul ditakutkan akan merugi. Karena,saat ini musimnya hama burung, sehingga petani lebih memilih padi jenis roti untuk masa tanam saat ini. Menurut perhitungan petani sendiri, musim hama burung terjadi di  sekitar akhir tahun.
Pemupukan tanaman dilakukan 2x dalam masa tanam. Pupuk yang digunakan yaitu, Urea dan MPK. Sistem pengairan yang digunakan oleh petani yaitu secara alami atau pasang-surut, dalam hal gangguan yang meresahkan para petani pada tanaman padi yaitu, gangguan hama dari keong dan juga hama orong-orong sebutan para petani pada hama ini.

B.     Kedelai
Di Tanjung Buka, tanaman kedelai juga diusahan sebagai salah satu tanaman mina pangan.Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik.
C.    Ubi Jalar
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi.Ubi jalar dapat dibudidayakan melalui stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup mudah, dengan mencangkul lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat ubi jalar mudah dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. ubi jalar akan tumbuh baik bila lahan terkena matahari langsung, pemeliharaan dari gulma untuk menghindari persaingan unsur hara disekitar tanaman. pemberian pupuk UREA atau Organik akan menambah hasil panen yang lebih bagus. Panen panen ubi jalar yaitu dengan mencangkuli sekitar tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak karena terkena cangkul atau alat pertanian.

D.    Talas
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun.
Di Indonesia, talas dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan. Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak dan vitamin.
Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering.
Pada umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana bibit yang berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik merupakan anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut setelah dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk digunakan pada musim tanam berikutnya.
Pemanen talas dilakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan, tetapi ada yang memanennya setelah berumur 1 tahun, dan ada pula kultivar yang 4-5 bulan sudah dapat dipanen; sebagai contoh: talas genjah masak cepat, talas kawara 5 bulan, dan talas lenvi dan talas dalam.







BAB V
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
          Pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban.
          Program mina pangan yang dicanagkan di Tanjung Buyu          memiliki peran penting untuk mewujudkan salah satu Misi Pembangunan Kabupaten Bulungan, yaitu “Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri dengan mengembangkan potensi ekonomi strategis untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi daerah.”
          Pertanian tanaman pangan di Tanjung Buka memiliki komoditi yang baik dan cukup menjanjikan. Meskipun demikian, petani masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah agar kedepannya kita tidak perlu lagi mengimpor sayuran dari luar daerah dan masyarakat Kab. Bulungan juga dapat memenuhi pasokan gizi yang dibutuhkan.

III.2 Saran
             Sebagai mahasiswa Universitas Kaltara, sudah sepantasnya selalu menjaga nama baik ‘Almamater’ kita. Saat melakukan kegiatan apapun, kita harus memberikan kesan yang baik terhadap masyarakat agar mereka merasa bangga terhadap mahasiswa Universitas Kaltara khususnya Fakultas Pertanian.
Daftar Pustaka

http://yanaamaliaangya.blogspot.com/2012/07/laporan-akhir-praktikum-budidaya.html

 

 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar