·
Tugas MK Budidaya Tanaman Pangan
·
Kelas Agr.1-IV
LAPORAN OBSERVASI
TANAMAN PANGAN DI TANJUNG BUYU
OLEH :
AAN SISWANTO
DWI PUSDIKA WATUNINGSIH
NURJANAH
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di Kabupaten Bulungan ini ada sebuah
daerah yang telah resmi menjadi food estate yang menitik beratkan pada pembudidayaan secara mina pangan.
Karena
dasar itulah penulis, mahasiswa semester 4
jurusan Agroteknologi memilih daerah ini untuk melaksanakan observasi untuk
mata kulian Budidaya
Tanaman Pangan. Yaitu untuk mengamati
lahan mina
pangan dan hasil komoditas
pertanian yang ada di sana.
Walaupun
ketika hari pelaksanaan observasi, cuaca tidak mendukung, penulis
berusaha sedapat mungkin mengumpulkan data-data untuk dijadikan laporan.
1.2
Tujuan
dan Kegunaan
a. Tujuan
1.
Untuk mengetahui
jenis-jenis tanaman pangan yang ada di
Tanjung Buyu.
2.
Untuk mengetahui komoditas pertanian yang ada di Tanjung Buyu,.
3.
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan.
b. Kegunaan
1.
Agar mahasiswa mengetahui kondisi lapangan lahan mina
pangan di Tanjung Buyu.
2.
Mampu
menjelaskan apa yang dimaksud mina pangan.
3. Sebagai
acuan untuk adik tingkat untuk menulis karya ilmiah yang serupa.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Observasi Mina pangan dilaksanakan pada hari
Minggu tanggal 29 April 2013,
pukul 08.00 WITA sampai selesai, di Tanjung Buyu.
2.2 Gambar di Lapangan dan Gambar Literatur
Gambar 1 Pengarahan dari Bapak Sudirman SP, M.Si
Gambar 2 Beberapa tanaman pangan ( Talas dan Pisang)
Gambar 3 Tanaman Umbi Kayu (Singkong) yang terendam
banjir
Gambar 4 Tanaman Sukun
Gambar 5 Tanaman Nangka
Gambar 6. Tanaman Jeruk
Gambar 7.Pisang,Nanas,Rambutan,Jeruk,dl
BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1 Sekilas Tentang Tanjung Buyu
Program
mina pangan yang dicanagkan di Tanjung Buyu, Tanjung Selor Hilir, Kecamatan
Tanjng Palas secara resmi di-launching Gubernur Kalimantan Timut H Awang Faroek
Ishak, yang ditandai dengan penaburan benih ikan mas, penanaman bibit kedelai,
bibit jeruk dan pelepasan itik di lokasi yang sama.
Program mina
pangan sendiri, merupakan kolaborasi antara budidaya ikan mas, ternak dan
tanaman pangan.
program Mina Padi
adalah program dimana lahan pertanian dikelilingi dengan kolam ikan. Konsepnya,
di tengahnya tanaman padi tapi di pinggirnya kolam ikan. Konsep Mina padi juga bisa mengurangi
tingkat kerusakan tanaman karena hama penyakit, misalnya tikus. “Karena ada
kolam di pinggirnya, maka bisa mengurangi hama tikus,” terangnya (Risham
Riyadi, 2012)
Bupati dalam
sambutannya mengatakan, luas lahan mina pangan yang tergarap saat ini sekitar
23 hektar dan akan terus berkembang hingga mencapai 300 hektar yang selaras
dengan investor. Untuk mendukung program ini pemerintah Kabupaten Bulungan juga
memiliki Balai Benih Ikan (BBI).
Terlepas dari
itu, lokasi mina pangan sendiri merupakan bagian dari areal program food estate
yang telah dijalankan sejak tahun 2010 dengan luas lahan yang disediakan
sekitar 50 hektar, di mana 10 ribu hektar untuk warga transmigrasi sedangkan
sisanya untuk pihak swasta dan masyarakat.
Bupati dalam
sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak
investor bekerjasama melaksanakan program ini.
3.2 Komoditas Tanaman Pangan di Tanjung Buyu
Berdasarkan
observasi penulis di Tanjung Buyu, komoditas tanaman pangan di Tanjung Buyu
ialah beragam. Untuk tanaman pangannya petani di sana mendapat program mina
pangan yang terdiri dari mina padi dan mina kedelai. Selain itu di pinggir
jalan dan perkarangan rumah penduduk ditanami oleh umbi kayu (singkong), Talas
(Keladi), pisang, sukun, jeruk, mangga, dan nangka.
Berhubung
keadaan yang tidak memungkinkan utuk menijau secara langsung, disebabkan oleh
banjir dan ini mentup jalan yang menuju lokasi mina padi dan kedelai tersebut.
Maka dari itu dalam laporan ini tidak banyak yang dapat penulis sampaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sektor Pertanian Tanaman Pangan
Untuk
lokasi pertanian di Tanjung Bunyu, kami mendapati beberapa jenis tanaman, yaitu
;
A. Padi
Pada saat melakukan observasi, dapat dilihat lahan para petani yang berlokasi di Tanjung
Buka ditanami dengan tanaman pangan yaitu Padi. Pada masa seperti ini petani sedang melakukan
proses penanaman bibit padi yang yang telah disemai terlebih dahulu. Selain itu
terdapat padi yang telah ditanam terlebh dahulu yang kira-kira telah berumur ±
3 bulan yang tingginya sekitar 30 cm. Saat ini jenis padi yang ditanam oleh
para petani adalah jenis padi roti yang mana padi ini dimulai dari masa
pembibitan selama ± 1 bulan lamanya, kemudian dilanjutkan dengan masa
penanaman, kemudian dapat dipanen setelah 6 bulan. Petani melakukan proses
penanaman dengan cara gotong-royong bersama
dengan warga lain dan mereka menggunankan sistem kekeluargaan.
Pada masa seperti ini petani memilih untuk menanam
jenis Padi Roti, dikarenakan menurut para petani pada saat ini apabila ditanam
dengan padi bibit unggul ditakutkan akan merugi. Karena,saat ini musimnya hama
burung, sehingga petani lebih memilih padi jenis roti untuk masa tanam saat
ini. Menurut perhitungan petani sendiri, musim hama burung terjadi di sekitar akhir tahun.
Pemupukan tanaman dilakukan 2x dalam masa tanam. Pupuk
yang digunakan yaitu, Urea dan MPK. Sistem pengairan yang digunakan oleh petani
yaitu secara alami atau pasang-surut, dalam hal gangguan yang meresahkan para
petani pada tanaman padi yaitu, gangguan hama dari keong dan juga hama
orong-orong sebutan para petani pada hama ini.
B. Kedelai
Di Tanjung
Buka, tanaman kedelai juga diusahan sebagai salah satu tanaman mina pangan.Kedelai
merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar
Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang
kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Kedelai tidak menuntut struktur
tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan
yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal
tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh
baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik.
C. Ubi Jalar
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas
L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang
membentuk umbi dengan kadar gizi
(karbohidrat) yang tinggi.Ubi jalar
dapat dibudidayakan melalui stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup
mudah, dengan mencangkul lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat
ubi jalar mudah dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. ubi jalar
akan tumbuh baik bila lahan terkena matahari langsung, pemeliharaan dari gulma
untuk menghindari persaingan unsur hara disekitar tanaman. pemberian pupuk UREA
atau Organik akan menambah hasil panen yang lebih bagus. Panen panen ubi jalar
yaitu dengan mencangkuli sekitar tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak karena
terkena cangkul atau alat pertanian.
D. Talas
Talas
merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku
talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih
dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun.
Di
Indonesia, talas dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan. Talas
mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak dan vitamin.
Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering.
Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair sampai lahan kering.
Pada
umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana bibit yang
berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik merupakan
anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut setelah
dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk digunakan
pada musim tanam berikutnya.
Pemanen
talas dilakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan, tetapi ada yang memanennya setelah
berumur 1 tahun, dan ada pula kultivar yang 4-5 bulan sudah dapat dipanen;
sebagai contoh: talas genjah masak cepat, talas kawara 5 bulan, dan talas lenvi
dan talas dalam.
BAB V
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Pertanian adalah bagian dari sejarah
kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk
menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu
kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan
peradaban.
Program mina pangan yang dicanagkan
di Tanjung Buyu memiliki
peran penting untuk mewujudkan salah satu Misi Pembangunan Kabupaten Bulungan,
yaitu “Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri dengan
mengembangkan potensi ekonomi strategis untuk mendukung laju pertumbuhan
ekonomi daerah.”
Pertanian tanaman pangan di Tanjung
Buka memiliki komoditi yang baik dan cukup menjanjikan. Meskipun demikian,
petani masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah agar kedepannya kita
tidak perlu lagi mengimpor sayuran dari luar daerah dan masyarakat Kab.
Bulungan juga dapat memenuhi pasokan gizi yang dibutuhkan.
III.2 Saran
Sebagai
mahasiswa Universitas Kaltara, sudah sepantasnya selalu menjaga nama baik
‘Almamater’ kita. Saat melakukan kegiatan apapun, kita harus memberikan kesan
yang baik terhadap masyarakat agar mereka merasa bangga terhadap mahasiswa
Universitas Kaltara khususnya Fakultas Pertanian.
Daftar Pustaka
http://yanaamaliaangya.blogspot.com/2012/07/laporan-akhir-praktikum-budidaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar